DOKTER MEMERIKSA

DOKTER MEMERIKSA

Rabu, 11 Desember 2013

PENGERTIAN BUNUH DIRI DAN CONTOH ROLE PLAY




PENGERTIAN BUNUH DIRI DAN SEJARAHNYA
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan, individu secara sadar dan berhasrat bunuh diridan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati. Perilaku bunuh diri meliputi isyarat-isyarat, percobaan atau ancaman verbal, yang akan mengakibat kan kematian, luka atau menyakiti diri sendiri.
Motif Bunuh Diri
Motif bunuh diri ada banyak macamnya. Disini penyusun menggolongkan dalam kategori sebab, misalkan :
1.    Dilanda keputusasaan dan depresi
2.   Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
3.   Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
4.   Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
5.   Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitharakiriu
1.    egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2.   altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3.   anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
Sejarah Bunuh Diri
Bunuh diri, atau “pembunuhan diri,” dipandang sebagai kematian yang terhormat di zaman kuno di bangsa Romawi. Pada abad pertengahan jumlah orang bunuh diri tinggi, namun bunuh diri dari mayat yang dimutilasi dan dikubur tidak ditempatkan dengan terhormat.
Lalu ada pula seppuku atau harakiri. Seppuku merupakan salah satu adat para samurai terutama jenderal perang pada zaman bafuku yang merobek perut mereka dan mengeluarkan usus mereka agar dapat memulihkan nama mereka atas kegagalan saat melaksanakan tugas, misalnya telah kalah berperang.
Pencegahan
  1. Kita memiliki kekuatan
  2. Cobaan tak akan melebihi batas kemampuan kita
  3. Hidup masih panjang
  4. Hidup bisa berubah

CONTOH ROLE PLAY :


DILEMA ETIKA >>>>>>> (KASUS_BUNUH_DIRI)
PEMERAN   :
1.      DOKTER
2.      PERAWAT_1
3.      PERAWAT_2
4.      PASIEN
5.      BAPAK
6.      IBU
7.      NARATOR


A.                PROLOG
Pada suatu hari, di Rumah Sakit Daerah ada seorang pasien bernama (******), dia berusia 19tahun yang mencoba melakukan tindakan bunuh diri karena nilai ujiannya tidak sesuai yang diharapkan. Dia mencoba melukai dirinya dengan menyayat tangannya dengan benda tajam. Kemudian, aksinya tersebut digagalkan oleh orang tuanya.
Bapak              : jangan nak, jangan,,, itu perbuatan dosa,,,
Ibu                   : jangan anakku, kenapa kamu seperti ini nak,,
Pasien              : pergi,, jangan mendekat,,, aku sudah tidak tahan hidup di dunia yang kejam ini, semuanya tidak adil kepadaku,,,
Bapak              : bu,, cepat panggil perawat bu,, cepat,,,
Ibu                   : iya pak,,,
(MENEMUI PERAWAT DI RUANG KEPERAWATAN)
Ibu                   : sus/mas,, tolong saya sus/mas,, anak saya mau melakukan percobaan bunuh diri,,, ayo sus/mas,, cepat,,
Perawat_1       : iya bu,, mari kita ke sana,,,. Hallo mbak, tolong hubungi dokter ke kamar no.18 ruang mawar, ada pasien yang mau melakukan tindakan bunuh diri, secepatnya mbak,,,. (sambil berlari mengikuti ibu pasien menuju ruangan)
(SAMPAI DI RUANGAN)
Perawat_1       : jangan dek,,,, . apa yang kamu lakukan,,??
Pasien              : biarin sus/mas,, saya sudah tidak kuat mengalami derita ini, saya sudah tidak            tahan hidup.
Perawat           : tapi tindakanmu ini tidak benar, jangan sampai kamu menyesal nantinya, ingatlah, masih ada orang – orang di sekelilingmu yang menyayangimu.
Pasien              : biarkan sus/mas, jangan ikut campur, pergi, biarkan aku mati, aku sudah tidak kuat. (menangis dan berontak)
(KEMUDIAN DOKTER DAN PERAWAT_2 DATANG)
Dokter             : permisi,, ada apa ini,,, kok pada rebut,,????.
Perawat_1       : ini dok, pasien mencoba untuk melakukan bunuh diri dengan menyayat tangannya.
Dokter             : benarkah itu yang dikatakan oleh suter/mas (*******) itu,,,,???.
Pasien              : iya dok, saya sudah tidak tahan dengan hidup ini.
Dokter             : letakkan pisau itu dek (*******) , jangan sampai kamu melukai dirimu sendiri, itu salah, ingatlah kedua orangtua adek yang menyayangi adek di sini, lihatlah mereka yang khawatir denganmu.
Perawat_2       : ayo dek letakkan pisaunya, kita bisa bicarakan baik-baik masalah adek, nanti biar dicarikan jalan keluarnya.
Bapak              : ayo nak, letakkan pisaunya, bicarakan baik-baik dengan dokter, biar nanti dicarikan jalan keluarnya.
Ibu                   : ayo nak, jangan begitu, letakkan pisaunya.
Pasien              : menangis (meletakkan pisau)
Dokter             : sus/mas, singkirkan pisau,gelas dan benda yang bisa membuat pasien melakukan bunuh diri lagi.
Perawat_1       : iya dok.
Dokter             : sus/mas, berikan adek (******) obat penenang.
Perawat_2       : iya dok.
Perawat_2       : (mendekati pasien). Dek (*****), ini obatnya diminum dulu biar keadaan adek tenang.
Pasien              : (meminum obat).
Perawat_2       : gimana rasanya dek????
Pasien              : sudah agak mendingan sus/mas
Perawat_2       : silahkan dokter.
Dokter             : dek (*****), apa yang kamu lakukan tadi salah. Jangan diulangi lagi ya dek (****).
Pasien              : iya dok.
Dokter             : kalau boleh tahu, dek (*****) ini muslim atau bukan…???.
Pasien              : iya dok, saya muslim.
Dokter             : tahu dosa tidak,,,???.
Pasien              : iya dok, saya tahu.
Dokter             : lalu, kenapa adek tadi mau bunuh diri..?? itu kan juga dosa..??
Pasien              : iya dok, karena saya putus asa dan saya merasa tidak adil dengan hidup ini.
Dokter             : kalau boleh tahu, apa yang membuat dek (*****) putus asa dan merasa hidup ini tidak adil buat adek,,,???.
Pasien              : saya putus asa karena nilai hasil ujian saya turun dok, dari peringkat satu turun menjadi peringkat dua, saya merasa gagal dok.
Dokter             : ouh jadi begitu. Adek tahu tidak, dulu dokter juga seperti adek, merasa tidak puas jika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan. Tapi peringkat adek kan masih bagus, dari peringkat satu menjadi dua kan masih bagus dek. Coba bayangkan teman-teman adek yang kepengen pintar dan mendapat nilai seperti adek..?? apa mereka juga melakukan tindakan bunuh diri seperti adek karena merasa kurang pintar,,,??? Tidak kan,,,,????.
Pasien              : tidak dok.
Dokter             : nah, itu berarti adek salah mengenai hal itu. Adek terlalu terobsesi, makanya adek merasa kurang puas dengan hasil adek.
Pasien              : iya dok, saya tidak akan mengulanginya lagi, saya kurang bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah kepada saya, terima kasih dok, karena dokter sekarang saya jadi sadar.
Dokter             : ia sama-sama. Yasudah, kalau begitu. Sus/mas tolong adek (******) ditemani dan dibimbing ya.
Perawat_1       : iya dok.
Dokter             : sebelum saya pergi, apa ada yang ingin disampaikan oleh bapak/ibu,,???
Ibu                   : tidak ada dok, sepertinya saya sudah mengerti apa yang dialami oleh anak saya.
Bapak              : nanti biar kami coba melakukan pendekatan dan komunikasi secara kekeluargaan dok, karena mungkin selama ini kami sebagai orang tua kurang mengajarkan anak kami tentang keagamaan dok.
Dokter             : yasudah. Bapak,ibu saya permisi dulu, nanti kalau ada apa-apa, bilang saja pada suter/mas (******) nanti biar dia yang membantu.
Bapak&Ibu     : iya dok, terimakasih.
Dokter             : yasudah kalau begitu , assalamualaikum.
Semua             : waalaikumsalam.
Bapak&Ibu     : sus/mas, tolong bantu anak saya supaya dia seperti biasanya.
Perawat_1       : iya, bapak&Ibu tenang saja, saya akan berusaha semaksimal mungkin.
Ibu                   : mari kita coba bicara dengan anak saya sus/mas.
Perawat_1       : iya bu, mari.
(MENDEKATI PASIEN)
Perawat_1       : selamat pagi dek (******).
Pasien              : selamat pagi sus/mas.
Perawat_1       : sebelumnya adek sudah mengenal saya,,,???
Pasien              : belum sus/mas.
Perawat_1       : perkenalkan saya perawat (*****) yang berjaga dari jam 7.00 sampai jam 14.00 siang nanti, jadi kalau ada apa-apa adek/kedua orang tua adek bisa memanggil saya di ruang keperawatan.
Pasien              : iya sus/mas , terimakasih.
Perawat_1       : bagaimana keadaan adek setelah dokter menjelaskan bahwa tindakan adek tadi sangat salah kaprah,,,???
Pasien              : iya sus/mas, saya sadar bahwa saya keliru, saya tidak berfikir panjang tentang tindakan saya tadi.
Perawat_1       : iya dek, semua tindakan yang kita lakukan memang harus dipikir panjang terlebih dahulu sebelum nanti kita menyesal di akhirnya. Toh jika adek bunuh diri masalah dunia mungkin menurut adek akan selesai, namun asal adek tahu, Allah tidak menyukai umatnya yang putus asa apalagi bunuh diri, hidup di dunia hanya sementara dek, jadi adek harus memanfaatkan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya.
Pasien              : iya sus/mas, saya mengerti, saya tidak akan melakukan perbuatan itu lagi.
Perawat           : sebelum saya tinggalkan, apa ada yang ingin disampaikan kepada saya dek (*****),,,,,????
Pasien              : saya ingin meminta maaf kepada kedua orang tua saya mas/sus.
Perawat_1       : iya silahkan.
Pasien              : bapak,ibu,, maafkan saya ya,, saya tidak memikirkan akibatnya,, maafkan saya pak,bu,, saya tidak akan mengulanginya lagi, saya janji. (MENANGIS)
Bapak&Ibu     : iya nak, kami sudah memaafkanmu, lain kali kalau ada masalah dibicarakan baik-baik ya,, jangan gegabah seperti ini lagi.
Pasien              : iya pak,bu,, .
Perawat_1       : yasudah bapak,ibu,,,, nampaknya kondisi dek (******) sudah agak mendingan, jadi saya mohon permisi dulu mau kembali ke ruang keperawatan, karena kebetulan juga waktu saya berjaga sudah habis.
Pasien              : kenapa harus diganti sus/mas,, kan kita baru kenalan, masak harus berpisah sampai disini sih,,,???? (SEDIH)
Perawat_1       : iya dek, karena ini saatnya oper tugas, adek tidak usah khawatir, besok kita akan bertemu lagi kok.
Pasien              : iya sus/mas,, terima kasih.
Perawat_1       : yasudah kalau begitu, bapak,ibu dan adek,, saya permisis dulu assalamualaikum.
Semua             : waalaikumsalam.



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%SEKIAN%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar